Rabu, 06 April 2011

Selasa, 05 April 2011

प्क्ब्म विद्या AKSARA

MENGINTIP LEBIH DEKAT PKBM WIDYA AKSARA TIGAWASA, BANJAR
“PRESTASI OKE TERIMA BANTUAN 5 BUAH LAPTOP”

Eda ngaden awak bisa, depang anake ngadanin, geginane buka nyampat,
ilang luhu buk katah, yadin ririh enu liu pelajahin………..

Lagu bali tersebut adalah salah satu inspirasi yang dipegang teguh oleh Ni Luh Ayu Marheni, S.Pd., dalam memimpin PKBM Widya Aksara Tigawasa. Betapa tidak, Marheni yang ditemui di sela-sela kesibukannya menjadi penyelenggara PKBM yang dulunya dirintis oleh suaminya (alm.) ini sangat antusias dan bertanggung jawab dalam membina warga belajar ke arah yang lebih baik lagi. Marheni selalu berasumsi bahwa segala sesuatu itu perlu proses dan belajar. “Tidak ada istilah terlambat untuk belajar”, ujarnya Kepala PKBM yang juga seorang guru olahraga tersebut. Diawal perbincangan dengan TPI (01/04), Marheni sempat menyampaikan bahwa salah satu warga belajarnya atas nama Kadek Agung Wiranjaya sudah mengharumkann nama PKBM melalui lomba siswa berprestasi.
Pengelola PKBM I Nyoman Artawan, SE yang ditemui TPI ketika serah terima bantuan laptop ini sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh salah satu siswa di PKBM Widya Aksara. Sebelumnya Prestasi yang diraih adalah juara 1 terbaik putra kategori pendidikan nonformal setara SMA dalam lomba siswa siswi berprestasi tingkat Kabupaten, dan Agung berhak menjadi duta Buleleng dalam lomba di tingkat provinsi. Tidak hanya sampai di sana saja, ternyata Agung juga berhasil mengharumkan sekolah dengan keberhasilannya meraih juara 1 siswa berprestasi kategori pendidikan nonformal setara SMA di tingkat provinsi yang diselenggarakan di Denpasar (25/03). Pada kesempatan itu Agung berhasil menyisihkan Lawannya dari Bangli yang mendapat peringkat 2. Agung juga akan menjadi duta Bali dalam lomba yang sama di tingkat nasional.
Menurut Artawan yang juga menjabat sebagai Penilik Paud di kecamatan Banjar prestasi yang diraih tersebut tidak semata-mata karena kepala PKBM saja, tetapi juga karena ada kerjasama yang baik antara pengelola, penyelenggara, tutor dan warga belajar. “meskipun warga belajar berasal dari tingkat menegah ke bawah tapi mereka antusias untuk belajar”, ujar Artawan. Artawan ketika memberikan pengarahan kepada warga belajar juga sempat mengatakan jika kejar paket sudah ada penyetaraan dengan SMP/SMA, sehingga tidak akan ada kesenjangan antara sekolah negeri dengan Kejar Paket lagi. Hal ini bisa dibuktikan ketika nanti warga belajar mencari perguruan tinggi.
Ditanya masalah kontribusi dari pengelola sendiri sudah memberikan bantuan berupa 5 buah laptop kepada PKBM Widya Aksara yang berasal dari dana ketrampilan, agar nantinya warga belajar bisa mengenal ICT. Sedangkan untuk gedung baru sudah ada anggaran dari dua tahun yang lalu, tapi lahan masih perlu dipertimbangakan (tanah tidak ada-red). Ditakutkan jika sudah ada gedung warga belajar yang tidak ada. Disinilah peran kita sebagai pengelola dan warga PKBM untuk tetap meningkatkan eksistensi diri menuju masa depan.
Di akhir perbincangan dengan TPI Marheni berharap agar apa yang sudah diraih oleh PKBM tetap dipertahankan dan ditingkatkan serta mampu menjadi motivasi warga belajar untuk berpacu berprestasi. Selain itu Artawanpun juga memiliki sebuah harapan agar selain program ketrampilan menganyam, PKBM punya usaha sendiri seperti misalnya pengumpulan hasil karya siswa untuk dipasarkan di dunia pasar. Semoga apa yang sudah diraih oleh PKBM Widya Aksara ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi. (rvn)