Selasa, 13 September 2011

SMP TERBUKA 1 BANJAR DUTA BALI “LOMOJARI” TINGKAT NASIONAL 2011

Menjadi sekolah yang popular dan berkualitas adalah idaman bagi setiap sekolah. Betapa tidak, SMP Terbuka 1 Banjar yang dikelola oleh Sekolah induk SMPN 3 Banjar ini berhasil menyisihkan lawannya di tingkat provinsi dalam lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) dengan system cerdas cermat. Hal ini menyebabkan sekolah yang memiliki 116 siswa ini mampu melaju lebih jauh ke tingkat Nasional 12 September mendatang. Hal ini dibenarkan oleh kepala sekolah SMPN 3 Banjar I Nyoman Purnayasa, S.Pd., M.M. “Kami selaku sekolah induk merasa bangga memiliki siswa siswi binaan yang mampu bersaing di tingkat propinsi, meski berasal dari kampung”, ujar Purnayasa pada TPI (8/9). SMP Terbuka yang meminjam lokasi belajar mengajar di SDN 2 Sidatapa ini, sudah mampu menunjukkan identitasnya sampai ke tingkat nasional. Siswa-siswi yang mampu mengharumkan nama Buleleng itu adalah Putu Sugiani yang lahir di Sidatapa 13 Februari 1997. Siswi kelas VIII ini bercita-cita jadi Guru melalui moto hidup belajar dengan giat. Selain itu, kiat-kiat belajar dari putri pasangan alm. Ketut Nurata dan Nyoman Kinis ini adalah dengan belajar kelompok dan pembinaan dari pembinanya. Lain lagi dengan rekannya yaitu Putu Sari Dewi yang juga bercita-cita menjadi guru. Dewi yang lahir di Sidatapa 28 September 1996 ini memiliki sifat yang pantang menyerah untuk cita-citanya. Selanjutnya, siswa atas nama Kadek Juliana yang bercita-cita menjadi dokter juga akan mewakili sekolah ke nasional. Juli yang lahir di Sidatapa 27 maret 1997 ini memiliki kiat belajar dengan mencari pengetahuan lewat media TV. Menurut Purnayasa, siswa-siswi tersebut dibina oleh guru bina yang ada di sekolah induk dan tiga orang guru pamong yaitu Putu Budiartana, Ketut Suarda, S.Pd., dan I Kadek Budiarta, S.S. “Saya selaku kepala sekolah akan seefektif mungkin membina siswa. Ketika di provinsi siswa kami ada yang kurang, misalnya dalam bidang Matematika, maka kami akan mencarikan guru bina sesuai bidangnya hingga kekurangan itu bisa diantisipasi”, terang Purnayasa. Putu Budiartana kemudian menambahkan, motivasi siswa ikut lomojari tersebut adalah selain menjadi pemenang juga ingin tahu bagaimana kondisi kota Jakarta dan sekitarnya. “Setidaknya kami akan tahu Jakarta”, tambah Budiartana. Selain prestasi teranyar kami yaitu go nasional, kami juga pernah menjadi juara III nasional untuk lomba keterampilan 2010. “Jebolan dari SMP Terbuka kami juga tidak bisa dipandang remeh karena dari awal berdiri tahun 1992, 14 orang alumni kami sudah berhasil menjadi PNS di tingkat SD/SMP, dan ada juga siswa tamatan tahun 2000 kami berhasil di bidang bahasa Inggris, bahkan mampu kerja di kapal pesiar”, tegas Budiartana. Diakhir perbincangan dengan TPI, Purnayasa berharap agar ke depannya tidak ada yang putus sekolah terkait dengan kendala geografis dan ekonomi, dan keterampilan siswa SMP Terbuka 1 Banjar bisa dioptimalkan melalui dana block green yang dianggarkan tiap tahunnya oleh pemerintah. “dan tentunya kami sangat berharap agar siswa kami yang akan berlaga ke tingkat nasional mampu membawa nama baik Bali pada umumnya dan sekolah pada khususnya”, tambah Purnayasa. Selain itu Budiartana menambahkan harapan kepala sekolah yaitu terkait masalah sarana dan prasarana sekolah. “kami sangat mengharapkan bantuan berupa tempat modul, mengingat kami masih dalam kondisi menumpang tempat, selain itu kami juga berharap agar ke depannya ada bantuan berupa gedung/ruang kelas agar pembelajaran lebih optimal”, pungkas Budiartana. (rvn)