Minggu, 16 Oktober 2011

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

1. BATASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Pengertian dan definisi Psikologi Pendidikan dapat dilihat dari dua sudut yakni etimologi dan terminologi. Menurut etimologi (asal usul kata) Psikologi Pendidikan dapat dijabarkan dalam dua kata yakni “Psikologi” dan “Pendidikan”. Psikologi pertama secara etimologi adalah istilah hasil peng-Indonesia-an dari bahasa asing, yakni bahasa Inggris “Psychology”. Istilah psychologi sendiri berasal dari kata Yunani “Psyche”, yang dapat diartikan sebagai roh, jiwa atau daya hidup, dan “logis” yang dapat diartikan ilmu. Kedua secara terminologi maka psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pernyataan pernyataan (Sujanto, 1985 ). Gejala jiwa yang dijadikan obyek pembahasan dalam psikologi ada empat macam yakni; gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan (emosi), gejala kehendak (konasi), dan gejala campuran (Dim, 1990). Pendidikan yang berasal dari kata didik dalam bahasa Indonesia juga hasil dari transeletasi peng-Indonesia-an dari bahasa Yunani yaitu “Peadagogie”. Etimologi kata Peadagogie adalah “pais” yang artinya “Anak”, dan “again” yang terjemahannya adalah “bimbing”. Jadi terjemahan bebas kata peadagogie berarti “bimbingan yang diberikan kepada anak”. Menurut terminologi yang lebih luas maka pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tujuan hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sadirman, 1992). Penelusuran makna dua kata psikologi dan pendidikan di atas dapat dijadikan dasar untuk melihat lebih jauh pengertian dan definisi psikologi pendidikan. Dengan maksud untuk memahami lebih luas psikologi dan pendidikan dari sudut masing masing, berikut beberapa defenisi Psikologi Pendidikan yang pernah dikemukakan para ahli. Menurut Crow & Crow; Educational psychology deseribesa and explains the learning experiencess of an individual from birth though old age. Its subject matter is concerned with the conditions that efect learning (Crow & Crow, 1958). Crow & Crow menegaskan bahwa Psikologi merupakan suatu ilmu yang menerangkan masalah belajar pada seorang anak sejak lahir sampai usia lanjut, termasuk didalamnya kondisi yang mempengaruhi belajar. Kemudian Barlow memberikan batasan Psikologi Pendidikan sebagai berikut: ..... a body of knowladge grounded in psychological research which provides a repertioire of resoucers to aid you in functioning more effectively in teaching learning process (Barlow, 1985). Makna dari kutipan tersebut adalah bahwa Psikologi Pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologi dengan rangkaian sumber sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas tugas sebagai guru dalam proses belajar mengajar secara efektif. Bagian berikut ini Witherington menegaskan pengertian Psikologi Pendidikan sebagai berikut: A Systematic study of the process and factor involvidin the education of human being called educational psychology (Witherington, 1952). Terjemahan Indonesianya adalah bahwa Psikologi Pendidikan merupakan studi sistematis tentang proses proses dan faktor faktor yang berhubungan dengan manusia. Dari ketiga definisi di atas penulis anggap dapat mewakili banyak definisi yang dikemukakan para ahli. Untuk itu sedikitnya ada tiga hal penting yang harus dijelaskan dari pengertian Psikologi Pendidikan yakni : • Psikologi Pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasil hasil temuan riset psikologi. • Hasil hasil riset psikologi tersebut kemudian dirumuskan sehingga menjadi konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode serta strategi-strategi yang utuh. • Konsep, teori, metode dan strategi tersebut kemudian disistematisasikan hingga menjadi “repertoire of resources”, yakni rangkaian sumber yang berisi pendekatan yang dapat dipilih dan digunakan untuk praktik praktik kependidikan khususnya dalam hal belajar mengajar. Merumuskan berbagai pendapat di atas, Psikologi Pendidikan jelas hadir dari pengembangan riset psikologi pada umumnya untuk kepentingan pendidikan. Dengan dasar ini dapat ditegaskan defenisi dan pengertian Psikologi Pendidikan yakni; suatu cabang ilmu jiwa yang membahas tingkah laku anak pada proses pendidikan. Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari dua definisi ini maka jelas fokus dari psikologi pendidikan adalah proses belajar mengajar. 2. RUANG LINGKUP YANG MENJADI KAJIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kerangka kerja ilmu sebagai sebuah pengetahuan ilmiah didasarkan pada tiga syarat utama yakni; obyek, metode dan sistematika (Suriasumantri, 1984). Kualifikasi dari tiga syarat inilah yang menjadi satu disiplin ilmu diterima dijajaran ilmu-ilmu lainnya sebagai sebuah disiplin yang berdiri sendiri atau tidak. Psikologi Pendidikan yang membidangi kajian praktis tentang kependidikan memiliki kapling yang sepesifik yakni sebagai berikut : 1. Obyek Setiap ilmu pengetahuan ditentukan oleh obyeknya. Ada dua macam obyek ilmu pengetahuan, yaitu obyek materia dan obyek formal. Obyek material ialah seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan obyek penyelidikan suatu ilmu, sedangkan obyek formal ialah obyek material yang disoroti oleh suatu ilmu sehingga membedakan ilmu satu dengan ilmu lainnya, jika berobyek material sama. (Ansari, 1987). Dalam Psikologi Pendidikan pembagian obyek pembahasan ini sebagai berikut: a. Obyek material Obyek material Psikologi Pendidikan adalah sama dengan psikologi lainnya berupa penghayatan dan tingkah laku manusia. b. Obyek formal Obyek forma dari Psikologi Pendidikan ini adalah aspek study tentang human behacior dan human relanship dalam bidang atau dari sudut tinjauan kependidikan. Kongkritnya adalah proses membimbing, mengajar dan melatih anak dalam dunia pendidikan (Tadjab:1994). 2. Metode Metode yang digunakan dalam Psikologi Pendidikan tidak jauh berbeda dengan psikologi lainnya, hanya lebih diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan guru dalam proses pendidikan dan pengajaran. Pada dasarnya metode itu meliputi usaha mengumpulkan data, pengolahannya dan penyimpulannya. Beberapa metode yang lazim digunakan dalam psikologi pendidikan adalah sebagai berikut : a. Metode Observasi Adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku peserta didik dalam situasi yang wajar, dilaksanakan dengan berencana, kontiniu dan sistematik serta diikuti dengan upaya mencatat atau merekam secara lengkap. b. Metode Eksperimen dan Tes Metode esperimen adalah dengan sengaja menciptakan situasi buatan dalam pendidik dan dalam situasi itu ditempatkan subyek penelitian tertentu. Sementara itu metode dilakukan dengan memberikan tugas yang harus dilakukan oleh subyek, baik tugas tertulis maupun tugas lisan. c. Metode Kuestioner dan Interview Mmetode ini disebut juga angket dimana berupa daftar yang memuat sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada subyek untuk dikerjakan (dijawab) kemudian hasil jawabannya dianalisa dan disimpulkan. d. Metode Studi Kasus Metode ini adalah satu hal, kejadian atau peristiwa yang dialami olehs eorang peserta didik sebahai klien yang baik pendidikan merupakan problem awal sampai akhir memerlukan tatanan yang rapi dan ilmiah, sistematika inilah yang disebut metode studi kasus. e. Metode Sosiometri Metode ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat intensitas hubungan sosial seorang anak. Dengan metode ini akan dapat diketahui pakah seorang peserta didik memiliki rasa sosial atau justru terisolasi dari teman temannya. f. Metode Statistik Metode ini lebih diarahkan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan dari metode metode sebelumnya. Analisa statistik sebagai satu rangkaian proses kegiatan ilmiah mempunyai kedudukan penting dalam pembahasan Psikologi Pendidikan. (A. Thontowi:1993). 3. Sistematika Mengingat Psikologi Pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada penemuan dan aplikasi prinsip dan teknik psikologi kedalam pendidikan, maka ruang lingkup Psikologi Pendidikan mencakup topik topik yang erat hubungannya dengan pendidikan. Penelitian tentang ruang lingkup pembahasan Psikologi Pendidikan ini pernah dilakukan oleh Samuel Smith terhadap 18 buah buku pada tahun 1953 di Amerika yang hasilnya mencakup 16 pokok bahasan utama (Pintner R: 1951). Merujuk dari taat kerja yang dilakukan oleh Samuel Smith di atas penulis telah meneliti sebanyak 22 buah buku yang dianggap representatif sebagai literatur yang beredar di Fakultas Tarbiyah. Adapun sistematika Psikologi Pendidikan yang menjadi kesimpulan peneliti tersebut terdiri dari 8 bagian utama adalah sebagai berikut: 1. Pengertian dan ruang lingkup Psikologi Pendidikan - Pengertian dan sejarah - Obyek, metode dan sistematika - Kedudukan dan hubungannya dengan ilmu lain 2. Peranan Psikologi Pendidikan dalam dunia pendidikan - Peran utama dan tujuan utama Psikologi Pendidikan - Fungsi praktis Psikologi Pendidikan bagi guru - Kedudukan psikologi dalam proses belajar mengajar 3. Teori teori Psikologi Belajar - Pengertian dan tujuan belajar - Jenis jenis belajar - Teori teori belajar 4. Pertumbuhan dan perkembangan manusia - Mengenal gejala fisik dan psikhis - Persamaan dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan - Fungsi pertumbuhan dan perkembangan dalam belajar 5. Pembawaan dan lingkungan dalam proses belajar - Teori psikologi empirisme, nativisme, konvergensi - Pendayagunaan potensi belajar - Kedudukan dan peran pembawaan dan lingkungan dalam belajar 6. Ciri ciri kematangan dalam belajar - Beberapa teori psikologi kepribadian - Ciri dan gelaja kematangan mental - Kematangan sebagai tujuan proses belajar 7. Kemampuan dan intelegensi - Penegertian dan jenis kemampuan - Sejarah dan pengukuran intelegensi - Peranan intelegensi dalam pembelajaran 8. Tipe tipe dan kesulitan belajar - Pengertian dan jenis kesulitan belajar - Faktor penyebab kesulitan belajar - Upaya pembinaan menghadapi kesulitan belajar 3. SUMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN Dalam bukunya, Drs. Alex Subor, M,si. mendefinisikan bahwa Psikologi Pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan, yang meliputi pula pengertian tentang proses belajar dan mengajar. Secara garis besar, umumnya batasan pokok bahasan psikologi pendidikan dibatasi atas tiga macam: 1. Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri khas perilaku belajar peserta didik dan sebagainya. 2. Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik dan sebagianya. 3. Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik. Sementara menurut Samuel Smith, setidaknya ada 16 topik yang perlu dibahas dalam psikologi pendidikan, yaitu : 1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (The science of educational psychology) 2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity) 3. Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure). 4. Perkembangan siswa (growth). 5. Proses-proses tingkah laku (behavior proses). 6. Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning). 7. Faktor-faktor yang memperngaruhi belajar (factors that condition learning) 8. Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theories of learning). 9. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran/ evaluasi. (measurement: basic principles and definitions). 10. Tranfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning subject matters) 11. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects of measurement). 12. Ilmu statistic dasar (element of statistics). 13. Kesehatan rohani (mental hygiene). 14. Pendidikan membentuk watak (character education). 15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah. (Psychology of secondary school subjects). 16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology of elementary school). Dalam proses belajar-mengajar dapat dikatakan bahwa ini inti permasalahan psikiologis terletak pada anak didik. Bukan berarti mengabaikan persoalan psikologi seorang pendidik, namun dalam hal seseorang telah menjadi seorang pendidik maka ia telah melalui proses pendidikan dan kematangan psikologis sebagai suatu kebutuhan dalam mengajar. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik” Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan– pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat : 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu. 2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya. 3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling. Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban. 4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya. 5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif. Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan. 6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya. 7. Menilai hasil pembelajaran yang adil. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian. 4. BERBAGAI METODE RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN AREA FOKUS PENELITIAN Psikologi Eksperimen Pada setengah abad pertama lebih menitik beratkan pada psikologi sebagai ilmu pengetahuan: sensasi, persepsi, belajar, kondisioning, motivasi dan emosi. Penamaan psikologi eksperimen agak menyesatkan, karena tidak hanya area ini yeng menggunakan eksperimen. Psikologis bekerja pada semua area dengan menggunakan eksperimen. Psikologi kejiwaan Menguji faktor-faktor genetik terhadap perilaku dan sistem otak; sistem syaraf, sistem endokrin, .dan kimiawi tubuh dalam perilaku sehari-hari Psikologi Kognitif Proses-proses mental seperti memori, reasoning, proses informasi, bahasa, problem solving, pengambilan keputusan, dan kreativitas Psikologi Perkembangan Fokus pada perkembangan manusia sepanjang rentang keidupan. Pada awalnya psikologi pekembangan berfokus pada perkembangan anak, tetapi sekarang mencurahkan perhatian yang besar terhadap perkembangan remaja, dewasa dan lansia. Psikometri Pengukuran perilaku dan kemampuan, biasanya melalui tes-tes psikologi. Terkait dengan mendesain tes-tes yang mencakup kepribadian, inteligensi, dan minat bakat. Berhubungan dengan pengembangan teknik-teknik baru untuk analisa statistik Kepribadian Menggambarkan dan memahami konsistensi individu dalam perilaku yang mewakili kepribadiannya. Area ini juga membahas mengenai faktor-faktor pembentuk kepribadian dan pengukuran kepribadian. Psikologi sosial Fokus pada perilaku interpersonal dan aturan sosial dimasyarakat. Topic-topiknya meliputi pembentukan sikap, perubahan sikap, prasangka, konformitas, ketertarikan, agresi, hubungan intim, perilaku dalam kelompok.

Kamis, 13 Oktober 2011

MENGENANG SETAHUN KEPERGIAN AYAH

MENGENANG SETAHUN KEPERGIAN AYAH Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya. Akan sering merasa kangen sekali dengan Mama/Ibunya. Lalu bagaimana dengan Papa/ayah? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian? Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya”. Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA. Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja…. Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu? Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu? Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut. Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa” Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa Ketika kamu menjadi gadis dewasa…. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain. Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata: “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan. Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “utri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang” Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Papa tahu….. Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan akhirnya…. Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia…. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa…. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik…. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik…. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…” Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk… Dengan rambut yang telah dan semakin memutih…. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya…. Papa telah menyelesaikan tugasnya…. Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita… Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat… Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis… Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. . Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Jumat, 07 Oktober 2011

TIRTA YATRA PKBM WIDYA AKSARA BANJAR (Paket B,C Desa Tigawasa) Pura Segara Rupek, ujung barat pulau Bali

feature TIRTA YATRA PKBM WIDYA AKSARA BANJAR (Paket B,C Desa Tigawasa) Pura Segara Rupek, ujung barat pulau Bali Tak banyak yang tahu, ujung terjauh Bali di bagian barat bukanlah di Gilimanuk, melainkan di Segara Rupek. Dalam peta Pulau Bali, lokasi Segara Rupek ini tepat berada di ujung hidung Pulau Bali. Ini termasuk wilayah Kabupaten Buleleng. Dari sinilah sesungguhnya jarak dekat antara Bali dengan Jawa dan di sinilah secara historis menurut sumber-sumber susastra-babad, kisah pemisahan Bali dengan Jawa dimulai, sehingga Bali menjadi satu pulau yang utuh dan unik. Beberapa hari yang lalu (25/9) kami keluarga besar PKBM Widya Aksara Banjar Paket B (Melati Putih) dan C (Nusa Indah) desa Tigawasa bertirta yatra ke sebuah pura yang berada di ujung barat pulau Bali yaitu Pura Segara Rupek. Bagi kami, nama pura Segara Rupek baru pertama kali ini didengar. Meskipun sejak beberapa tahun lalu kami sudah mulai mengunjungi beberapa pura yang cukup terkenal di Bali bahkan yang berada di pulau Nusapenida dan Blambangan namun pura Segara Rupek belum pernah kami temui sebelumnya. Pura Segara Rupek ini terletak di desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pura ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Dari sini kami mengetahui jarak tempuh menuju Segara Rupek lebih jauh dari Gilimanuk. Selain karena ia terletak di dalam kawasan TNBB yang berupa hutan lindung sehingga tidak ada jalan aspal (butuh waktu sekitar ½-1jam dari jalan raya). Segara Rupek juga rupanya merupakan titik terdekat di Bali dari pulau Jawa. Oleh sebab itulah dari jalan menuju Segara Rupek kita akan dapat melihat pulau Jawa dengan jelas. Berdasarkan sumber susastra maupun berdasarkan keyakinan spiritual, kami menemukan bahwa lokasi Segara Rupek sudah sepatutnya diperhatikan sekaligus di-upahayu. Yang ada sejauh ini masih kurang layak. Menurut lontar Babad Arya Bang Pinatih, Empu Sidi Mantra beryoga semadi memohon kerahayuan seisi jagat kehadapan Sang Hyang Siwa dan Sang Hyang Baruna Geni, Danghyang Sidimantra dititahkan untuk menggoreskan tongkat beliau tiga kali ke tanah, tepat di daerah ceking geting. Akibat goresan itu air laut pun terguncang, bergerak membelah bumi maka daratan Bali dan tanah Jawa yang semula satu itu pun terpisah oleh lautan, lautan itu dinamakan Selat Bali. Guna lebih mempertebal rasa bakti sesuai dengan sumber susastra, dan ikut juga mayadnya ngastitiang kerahayuan jagat Bali, bahkan seluruh wilayah Indonesia maka, ngatahun awehana uti, nista, madya, utama ayu jawa pulina mwang banten bali pulina suci linggih dewa, paripurna nusantara. Artinya: setahun sekali dilakukan upacara pakelem, banten dirgayusa bumi, tawur gentuh pada hari Anggara Umanis, Wuku Uye. Setelah selesai sembahyang dengan khusuk, kami melepas lelah sejenak di wantilan pura, seraya melihat pemandangan laut yang indah ditambah lagi pemandangan pulau Jawa yang sangat jelas terlihat dari Segara Rupek. Kemudian, setelah selama 2 jam melepas lelah, kami melanjutkan perjalanan tirta yatra ke Pura Pulaki, Pura Melanting, dan Pura Kerta Kawat. (rvn).